Perbandingan Pemilihan Metode Kontrasepsi Berdasarkan Konseling KB

STAP BAAK - Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) menjadi “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015”.

Penduduk tumbuh seimbang yang dimaksud disini adalah apabila Total Fertility Rate sebesar 2,1 dan Net Fertility rate sebesar 1. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa nomor 4 terbesar didunia dan TFR yang masih tinggi 2,6 dan masih tingginya unmet need KB dan kurang mendalamnya konseling informasi dan edukasi tentang KB.

Untuk mengetahui perbandingan pemilihan metode kontrasepsi berdasarkan konseling KB di Puskesmas Fajar Mulia Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu.

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif menggunakan uji statistik bivariat T-Test dengan nilai α = 0,05 . Populasi penelitian ini adalah seluruh sasaran PUS berjumlah 246 dan sampel nya 157 responden diambil dengan teknik accidental sampling.

Responden yang mendapatkan konseling ABPK yaitu 81 responden (51,6%) dan responden memilih metode kontrasepsi suntik KB yaitu 108 responden (68,8%).

Rata-rata responden yang mendapatkan konseling ABPK memilih metode kontrasepsi implant, sedangkan responden yang mendapatkan konseling sederhana rata-rata memilih metode kontrasepsi Suntik KB.

Ada perbedaan yang signifikan dalam pemilihan metode kontrasepsi antara ibu yang diberikan konseling dengan menggunakan ABPK dengan ibu yang mendapatkan konseling KB Sederhana, dengan p value = 0,001.

Agar petugas kesehatan dapat memberikan konseling KB dengan ABPK kepada akseptor KB dan supaya petugas kesehatan dapat meningkatkan keterampilan komunikasi informasi dan edukasi dengan mengikuti pelatihan ABPK

Judul : Perbandingan Pemilihan Metode Kontrasepsi Berdasarkan Konseling KB di Puskesmas Fajar Mulia Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu Tahun 2013

Kata Kunci : Konseling , Pemilihan Metode Kontrasepsi
Pengarang : Melia Indrawati
Kepustakaan : 36 (2004 – 2013)


Post a Comment