stapbaak - Hidroponik merupakan cara bertani yang sederhana apabila kita tidak mempunyai lahan yang luas, menanam sayuran dengan cara hidroponik juga sangat ideal apabila pekarangan rumah kita sempit. berikut ini sebuah catatan yang membuat saya termotivasi untuk menanam sayuran dengan cara hidroponik.
Beberapa teman mulai datang ke rumah, ngobrol keinginan, bahkan beberapa yang lain udah mulai, ingin memulai usaha produksi sayur hidroponik. bahkan baru saja ada yang WA " Kang terima tanaman hidroponik ga?, saya udah produksi..bla..bla..bla" keluhannya cuman satu, jualnya kemana?
nah ini yang akan kita bahas... petani sekarang, bukan lagi petani yang melulu hanya mengurusi aman. tapi harus juga dibekali ilmu Enterpreneur, saya sering mengistilahkan #PetaniPreneur
Dalam ilmu bisnis, produk yang laku itu adalah produk yang dibutuhkan oleh pasar. dalam kaitannya dengan tanaman hidroponik, kalau hasil panen kita ingin laku dipasaran, maka tanamlah tanaman yang dibutuhkan oleh pasar. jangan mentang2 cek harga Butterhead di Jakarta sangat menarik, terus kita yang tinggal di Subang ikutan nanem Butterhead, padahal di subang tidak ada yang membutuhkan. ini bukan hal yang salah selama kita mampu untuk mendistribusikannya. tapi biasanya, pemula itu belum begitu bagus dalam hal pendistribusian, karena untuk pendistribusian ada ilmu tersendiri. inilah yang banyak terjadi. nanem dulu, baru bingung mau jual kemana...
jadi langkah awal untuk memulai usaha produksi sayur hidroponik adalah surpey kecil-kecilan lah,.. sayuran apa yang dibutuhkan oleh pasar diwilayah yang terjangkau pendistribusian kita.
kemana saja sih serapan pasar sayur?
ok.. ini beberapa yang bisa di jadikan target pasar oleh kita.
1. Resto
Sudah pasti resto butuh sayur untuk menu makanan
2. Hotel
Biasanya merangkap resto, untuk kebutuhan makan tamu.
3. Moderen Outlet/ Super Market
ini udah jelas
4. Rumah sakit
Rumah sakit pasti butuh sayuran untuk makanan sehat pasien.
5. Boarding School
biasanya menyediakan makanan untuk siswa, jadi sangat mungkin butuh sayur.
6. Pedagang Kaki lima
seperti tukang ayam goreng atau pecel lele yang selalu butuh salada untuk lalap
7.Pasar Tradisional
ini juga bisa dijadikan target, jangan mentang2 sayur hidroponik jadi gak mau masuk pasar tradisional. selama profit, sikat...
apa lagi yah... udah segitu aja dulu, ntar kalau kepikiran ditambahin lagi..
Nah.. hal yang juga menjadi kendala pelaku hidroponik adalah masalah harga. biasanya harga sayuran hidroponik selalu ingin lebih mahal dari sayuran konfensional. padahal dalam dunia bisnis, selama profit, hajar aja...
udah ah..
udah malem, kalau ada yang mau diskusi soal ini silahkan komen, atau inbox. kalau ini dirasa bermanfaat boleh di share...
Trimakasih
Brian [Abi Jingga] Kamoed
Founder Jingga Institute
Owner Hydro J Nutrient
![]() |
Kangkung ditanam secara hidroponik |