stapbaak - Terus terang saya sedikit penasaran ketika ada yang menshare sebuah tulisan dengan judul yang menurut saya sedikit menyentil " PEMIMPIN PERGURUAN TINGGI MINUS ROH PENDIDIK". karena rasa penasaran itulah saya langsung menelusuri sumber artikel tersebut. dan ternyata memang benar adanya judul tersebut ditulis oleh Supriadi Rustad, Tim Evaluasi Kinerja Akademik Perguruan Tinggi, Kemenristekdikti, Pelaksana Tugas Rektor Universitas Halu Oleo, Kendari.
Dalam tulisannya yang sepertinya tergambarkan pada fenomena saat ini yang dihasilkan dari pengamatannya seperti "mengamati masih ada pimpinan PT yang telah gagal menjadi academic leader dan malah sangat bangga menikmati jabatan rektor bukan sebagai jabatan pendidik tetapi jabatan politik. Ketika terjadi perbedaan pendapat, pimpinan semacam ini sangat suka melaporkan kepada AH sejumlah dosen, pegawai dan siapapun yang dianggapnya berseberangan. Mereka tidak memiliki kesanggupan “bertarung” di ranah akademik lantas kemudian mengandalkan otot daripada otak. Mereka jelas bukan tipe pemimpin pendidik yang humanis karena kepemimpinannya cenderung menjatuhkan, sangat jauh dari watak ibu yang asah, asih dan asuh. Menggerakkan kekuatan AH adalah hobinya. Jangankan warganya, kementerian sebagai pembinanya sering menjadi sasaran mata gelapnya."
Sumber Artikel dari : http://supriadirustad.blog.dinus.ac.id/2017/05/10/pemimpin-perguruan-tinggi-minus-roh-pendidik/